Kamis, 02 Oktober 2014

Pewushu Malaysia Terjerat Doping, Indonesia Dapat Emas Keempat


 Wushu Asian Games






Atlet wushu Indonesia, Juwita Niza Wasni mendapatkan "berkah" dari dihukumnya atlet wushu Malaysia, Tai Cheau Xuen yang terjerat kasus doping. Juwita naik posisi jadi juara karena emas yang didapatkan Tai di nomor nanquan dan nandao dicabut.

Juwita berada di urutan kedua pada nomor ini yang merupakan medali pertama bagi Indonesia 20 September lalu. Sementara atlet wushu Indonesia lainnya, Ivana Ardelia Irmanto, yang ketika itu berada di urutan keempat, kini berhak atas medali perunggu. Medali perak kini jadi milik atlet Tiongkok, Wei Hong.
Tai (24), terbukti positif menggunakan obat terlarang setelah memenangkan emas pertama Malaysia dalam pertandingan yang digelar 20 September, kata Dewan Olimpiade Asia (OCA). Sementara itu, delegasi Malaysia bertekad akan mengajukan banding.
Jawara seni bela diri Tiongkok itu terbukti mengonsumsi sibutramin, demikian menurut pernyataan OCA. Meski demikian, situs resmi Asian Games 2014 belum mengubah medali untuk Indonesia maupun Malaysia. Posisi belum berubah hingga berita ini diturunkan.

Sampai pukul 20:08, medali Malaysia masih dinyatakan 4 emas, 14 perak, 10 perunggu. Sedangkan Indonesia masih ditulis merebut 3 emas, 5 perak dan 8 perunggu (seharusnya dengan perubahan ini Indonesia 4 emas, 5 perak dan 9 perunggu).

Ketika dikonfirmasi Ketua Umum PB Wushu Indonesia, Master Supandi Kusuma mengaku sangat bersyukur sekaligus kaget dengan perolehan emas yang didapatkan cabang Wushu. Diakuinya sempat tidak puas dengan torehan Wushu di Asian Games.

"Di pertandingan, juri memutuskan Juwita dan Ivana ranking dua dan empat. Tapi ketentuanNya berlaku, kita diberi emas dan perunggu. Sekali lagi hal ini harus disyukuri," katanya lewat pesan singkat kepada wartawan, Selasa (30/9/2014).

OMG, We Did It!


 OMG, We Did It!






TANPA mengurangi respek pada peraih medali lainnya, nama duet ganda putri Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari bakal paling diingat, jika bicara soal prestasi kontingen Indonesia di Asian Games XVII tahun ini.

Pasalnya, yang namanya raihan medali emas pertama selalu akan jadi momen mengesankan. Selain sukses jadi “pemecah telur” perolehan emas, prestasi Greysia/Nitya ini tak ayal jadi pelecut dan tambahan motivasi berarti buat para atlet lainnya, guna mendulang prestasi serupa.

Target emas di cabang bulutangkis pun sudah tercapai dengan dua emas di mana pasangan ganda putra, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan juga turut menambah pundi-pundi emas Indonesia.

Satu hal spesial lain dari prestasi Greysia/Nitya ini, keduanya juga mengentaskan dahaga medali emas Asian Games di nomor ganda putri, setelah sempat tertahan selama 36 tahun.

Air mata bahagia pun mengalir deras lantaran Nitya tak mampu menahan haru, sementara Greysia mengaku speechless, saat mengingat kembali ketika mereka menutup kemenangan dua set langsung, 21-15 dan 21-9 di partai final kontra duet Jepang, Ayaka Takahashi/Misaki Matsumoto.

“Saya saat itu senang sekali, saya hanya menangis bahagia dan bilang Oh My God, saya tak bisa berkata-kata. Sementara pelatih bilang We did it!’ berulang-ulang kali,” ungkap Greysia, seperti dikutip situs resmi PBSI.

“Saya juga tak dapat menahan air mata haru, saat itu saya langsung mengucapkan terima kasih kepada pelatih yang telah membawa kami jadi juara,” timpal Nitya.

Sebelum melakoni final, Greysia mengaku sempat gelisah dan tak bisa tidur lelap, walau begitu, nafsu makan dara berusia 27 tahun itu tetap tak berkurang.

“Saya sempat tidak bisa tidur malam harinya, tidak tahu kenapa. Kalau makan sih terasa enak saja, karena banyak pilihan makanan di athlete dining hall, hahahaha...,” Greysia berkelakar.

Kembali bicara prestasi, sedianya sejumlah nomor di kategori putri termasuk ganda, sempat tak dibebani target muluk-muluk di beragam ajang, lantaran memang prestasi srikandi-srikandi raket Indonesia sempat jeblok.

Belakangan, hanya nomor-nomor putra yang paling diharapkan. Setidaknya, prestasi Greysia/Nitya bisa kembali jadi tolok ukur kebangkitan putri-putri Indonesia. Akan tetapi untuk bisa mencapai prestasi, tentunya persiapan matang secara menyeluruh tentu diperlukan.

Khusus untuk Greysia/Nitya, sebelum berangkat ke Incheon, keduanya digembleng dengan latihan yang berbeda. Selain persiapan yang berat, pelatih mereka, Eng Hian juga punya pendekatan psikis, terutama soal kepercayaan diri.

“Program latihan sempat diubah sebelum ke Asian Games. Latihan di hari Sabtu tiba-tiba dibuat jadi berat sekali oleh Koh Didi (panggilan Eng Hian). Dari Senin, Selasa, Kamis, makin lama makin berat. Kami juga awalnya bingung, biasanya Sabtu jelang weekend kan nggak terlalu berat. Ternyata saat bertanding baru terasa manfaatnya,” tambah Greysia lagi.

“Koh Didi selalu meyakinkan saya setiap sebelum masuk lapangan mau bertanding. Dia bilang kalau lawan itu sejajar sama saya, saya juga bisa mengalahkan dia,” sambung Nitya yang merasa kepercayaan dirinya kian tumbuh di bawah besutan Eng Hian.

Hasilnya, semua itu terbayarkan. Campur aduk yang dirasakan keduanya tatkala melihat bendera Merah Putih berkibar paling tinggi, diiringi lagu ‘Indonesia Raya’ untuk pertama kalinya di pesta olahraga se-Asia tahun ini.

“Rasa capek, lelah, tangis, latihan berat, semua pengorbanan terbayar sudah. Tapi seperti kata pelatih, kami tak boleh puas karena ini baru awal, masih banyak tugas kami selanjutnya,” tuntas Greysia.
(raw)

Kamis, 18 September 2014

Jadwal TIMNAS U 23 di ASEAN GAMES


 Indonesia U-23 bakal menghadapi Timor Leste di laga perdana.

 
Timnas Indonesia U-23 dipastikan bakal tergabung di grup E pada Asian Games 2014 Incheon, Korea Selatan. Ajang tersebut bakal digelar pada 14 September-3 Oktober 2014. Siapa yang akan menjadi lawan Indonesia U-23 di fase grup pun telah diketahui.
Adalah Thailand U-23, Maladewa U-23, dan Timor Leste U-23. Dari daftar lawan yang ada, semuanya pernah dihadapi skuat yang dilatih Aji Santoso. Indonesia U-23 pun ditargetkan lolos ke babak selanjutnya.
Timor Leste U-23 dipastikan bakal menjadi lawan di laga perdana tim Garuda Muda. Laga itu bakal digelar di Stadion Goyang, Korea Selatan, 15 September nanti. Sementara yang menjadi lawan terakhir Indonesia U-23 di fase grup adalah Thailand U-23 di Stadion Sepakbola Incheon pada 22 September.
Tim yang lolos sebagai juara grup E akan bertemu dengan runner-up grup F. Sedangkan runner-up grup E bakal menghadapi juara grup F. Grup F sendiri dihuni Korea Utara U-23, Tiongkok U-23, dan Pakistan U-23.

 


Berikut jadwal Indonesia U-23 di Asian Games 2014:
Grup E:


15 September 2014     Timor Leste vs Indonesia    Stadion Goyang
18 September 2014    Maladewa vs Indonesia        Stadion Sepakbola Incheon
22 September 2014    Indonesia vs Thailand           Stadion Sepakbola Incheon

 

Babak 16 besar: 25 - 26 September 2014

Babak delapan besar: 28 September 2014

Semi-final: 30 September 2014

Final dan perebutan tempat ketiga:  2 Oktober 2014. 


Semangat untuk punggawa TImnas U23 semogamasuk FInal dan Juara .. kami sselalu mendukungmuu

Selasa, 19 Agustus 2014

Simon Santoso Lolos Ke Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2014




Simon Santoso | Badmintonindonesia


Nama Simon Santoso yang sebelumnya sampai dengan hari kemarin masih nangkring berada di reserves 1 atau cadangan pertama dipastikan akan tampil di kejuaraan dunia 2014 setelah satu pemain memutuskan mengundurkan diri.
Tunggal putra Indonesia ini memang boleh dikata menjadi satu-satunya pemain yang diharapkan bisa tampil di Kejuaraan Dunia 2014 setelah dua jatah kursi untuk Indonesia harus hilang setelah Hayom dan Sony memutuskan mundur dari turnamen ini.
Nama Simon Santoso masuk ke detik-detik terakhir setelah Du Pengyu hari ini dinyatakan mundur dari turnamen tak berhadiah ini yang akan dilangsungkan di Copenhagen mulai minggu depan. Rumor yang beredar adalah Du Pengyu dikeluarkan dari Pelatnas PBSI-nya China sehingga mau tidak mau ia juga harus melepas mimpinya untuk tampil di Kejuaraan Dunia 2014 dimana ia meerupakan semi finalis setahun yang lalu.
Karir Du Pengyu memang sedang di ambang mencemaskan dan cukup membuat ia menjadi sorotan. Ia memang tak tampil bagus di beberapa turnamen. Jika memang ia akhirnya benar-benar di degradasi maka ini akan menjadi keputusan besar.
Dengan mundurnya Du Pengyu ini maka Simon Santoso secara otomatis yang menjadi orang pertama yang paling diunggulkan untuk maju akhirnya melangkah ke babak utama. Ini membuat Indonesia akan punya dua wakil di turnamen ini.
Dengan lolosnya Simon ini maka karir dan prestasi Simon yang sedang menanjak dan cemerlang bisa menjadi tumpuan dan harapan bagi Indonesia untuk kembali meraih hasil positif dan maksimal setelah terakhir Indonesia meraih gelar juara di World Badminton Championship 2005 melalui nama Taufik Hidayat.
Tahun lalu prestasi Simon juga sempat menjadi sorotan bahkan mendapatkan kartu merah dari PBSI. Simon kalah di babak awal Kejuaraan dunia 2013 di tangan pemain tunggal putra China Taiepi Jen Hao Hsu.

selamat berjuang ya koh simon ... semoga bisa bawa piala le indonesia .. bravoo 

HASSANAL BOLKIAH TROPHY , Timnas U-19 Jeblok di Brunei, Inilah Alasan Indra Sjafri

     Timnas Indonesia U-19 kembali menuai hasil negatif di turnamen Hassanal Bolkiah Trophy 2014 usai ditumbangkan Vietnam U-19 dengan skor 1-3, Rabu (13/8) kemarin.
 Timnas U-19 Jeblok di Brunei, Inilah Alasan Indra Sjafri


Hasil ini sekaligus melanjutkan tren negatif Garuda Jaya di ajang ini. Setelah di laga perdana bermain imbang tanpa gol kontra Malaysia U-21, Evan Dimas cs harus menyerah 1-3 dari tuan rumah Brunei Darussalam di partai kedua.

Pelatih Timnas U-19, Indra Sjafri pun menjelaskan bahwa ada beberapa penyebab kekalahan yang diderita timnya, terutama di laga kontra Vietnam.

“Ada banyak hal [penyebab kekalahan]. Mereka kehilangan konsentrasi, moral mereka, dan sulit bagi mereka mengendalikan diri sampai akhirnya mereka kehilangan gaya permainan,” ungkap Indra seperti dikutip Brunei Times.

“Emosi pemain meninggi, dan mereka tidak bisa mengendalikan diri, seperti halnya tak bisa mengendalikan permainan.” lanjut pria asal Sumatera Barat itu.

Usai menjalani tiga laga, Timnas U-19 akan melawan Kamboja pada Sabtu (16/8) besok, dilanjutkan dengan laga menghadapi Singapura, Senin (18/8) mendatang. (bt/pra)